Melatiku……. Jika suatu hari engkau membaca tulisan ini…. Aku berharap engkau akan mengerti…..memahami apa dan siapa aku……..
Melatiku…..mawar kecilku….kadang betapa ingin aku..menyapamu..menemanimu setiap hari ….bercanda….dan memanjakanmu….
betapa ingin aku memelukmu hingga engkau tertidur dalam pelukanku…..tetapi….itu tak kulakukan karena aku tak ingin kelak engkau akan merasakan kepedihan manakala perpisahan itu akan datang……
Putriku…. Akan kuceritakan padamu kisah nabiyulloh Ya’qub yang ketika hatinya mulai terpaut pd Yusuf….maka…ia pun terpisah dariYusuf….,
ingatkah kamu ….tentang Ibrohim sang kholilulloh…..?. Ketika hatinya mulai terisi oleh ismail..?Dia pun mesti di uji untuk mengorbankan sang buah hatinya…….
Melatiku….tahukah kamu bahwa Dia maha pencemburu? Tak akan di ijinkanNya…tak akan pernah Dia mengijinkan siapapun menduakanNya….dan….aku tak ingin Dia cemburu padaku mau pun padamu………
Melatiku…..sungguh dalam sepi batinku….sering kupanjatjan doaku untukmu…..agar diteranginya engkau dengan cintaNya….hingga bercahaya segala yang ada padamu..bercahayalah pandanganmu dan pandangan mata hatimu….hingga engkaupun akan merasakan apa yang kurasakan.
Tenggelam dalam cahaya….
By Fadil
elang pamungkas
Pekikan hati di keheningan
Monday, January 17, 2011
Melati kecilku terbangun dan menangis
Suatu pagi melati kecilku terbangun dan menangis . Istriku heran dan bertanya padanya “apa kamu mimpi buruk sayang?” Melatiku terisak dan balik bertanya Apakah semua manusia yang hidup akan mati? Istriku menjawabnya dengan menganggukkan kepala. Aku takut kalau ibu dan ayah meninggal aku lalu dengan siapa? “ istriku menoleh padaku ,, agaknya dia bingung juga untuk menjawab pertanyaan melati mungilku ini.
Dengan hati agak bimbang ku jawab”kan engkau bisa berdoa kepada Alloh agar kami diberi usia lama sehingga kami bisa tetap menemanimu.”
. “Tapi yah…kalau hari kiamat tiba bukankah kita semua akan mati?
Aku menjawab bahwa setelah hari kiamat terjadi semua yang mati akan dibangkitkan , dan dikumpulkan.
Melatiku bertanya lagi Apakah ketika kita di bangkitkan …kira-kira kita bisa ktemu lagi dan berkumpul seperti didunia ? “
Aku katakan padanya bahwa kita akan berkumpul bersama jika amaliah kita berdua sama baiknya dalam beribadah padanya.
Dia diam dan tak bertanya lagi. Agaknya dia puas dengan jawaban yang ku berikan .
Tahukah kamu apa yang bergemuruh dalam hatiku setelah melatiku pergi mandi diantar ibunya.
Aku bangga aku bersyukur kepada Alloh yang telah menjadikan lisan melati kecilku tadzkiroh ( pengingat) akan batas waktu kami disini didunia ini. Bahwa aku mesti mempersiapkan bekal bagi kami dan bagi melatiku untuk perjalanan panjang di akhirat nanti .
Maha suci Alloh yang telah menjadikan hati mungil merpatiku untuk mengingat akan kematian. Sementara aku yang akan beranjak separuh baya sering kali lalai bahwa aku juga akan mati.
K. Fadhil S.
Dengan hati agak bimbang ku jawab”kan engkau bisa berdoa kepada Alloh agar kami diberi usia lama sehingga kami bisa tetap menemanimu.”
. “Tapi yah…kalau hari kiamat tiba bukankah kita semua akan mati?
Aku menjawab bahwa setelah hari kiamat terjadi semua yang mati akan dibangkitkan , dan dikumpulkan.
Melatiku bertanya lagi Apakah ketika kita di bangkitkan …kira-kira kita bisa ktemu lagi dan berkumpul seperti didunia ? “
Aku katakan padanya bahwa kita akan berkumpul bersama jika amaliah kita berdua sama baiknya dalam beribadah padanya.
Dia diam dan tak bertanya lagi. Agaknya dia puas dengan jawaban yang ku berikan .
Tahukah kamu apa yang bergemuruh dalam hatiku setelah melatiku pergi mandi diantar ibunya.
Aku bangga aku bersyukur kepada Alloh yang telah menjadikan lisan melati kecilku tadzkiroh ( pengingat) akan batas waktu kami disini didunia ini. Bahwa aku mesti mempersiapkan bekal bagi kami dan bagi melatiku untuk perjalanan panjang di akhirat nanti .
Maha suci Alloh yang telah menjadikan hati mungil merpatiku untuk mengingat akan kematian. Sementara aku yang akan beranjak separuh baya sering kali lalai bahwa aku juga akan mati.
K. Fadhil S.
Apa sih mau mu ?
Yaa Robb, sesungguhnya apa sih yang tengah Kau ajarkan padaku?
Apa sih sebenarnya mau-Mu?
Jika semua daya adalah dayaMu jika semua pujian adalah milikMU,
jika semua yang akan, yang tengah dan akan ada telah Kau tuliskan jauh sebelum doa hamba tertuju padaMu lalu apakah arti adaku?
Lalu yang mana amalku ?
Kenapa sih tak pancarkan Keindahan Mu itu tanpa henti biar aku tak terpesona dan tak lagi melirik yang lain,?
atau Kau teteskan cintaMu pada batinku biar-biar aku terbakar geloranya dan tak lagi nyaman dengan selainMu…
Kamu aneh sulit dimengerti ….kenapa …disaat ..aku asyik nikmati cinta itu
……..tiba-tiba
Kau sembunyi dan kau tebarkan selimut indahMu pada makhlukmu yang lain.
Hingga akupun jadi bimbang disaat aku terpesona dengan selimut keindahanMu yang kau tebarkan pada makhlukmu , …tiba-tiba… kau tarik slimut itu sehinggga tak lagi indah semua yang kupandang.
Apa sih mauMu kekasih??????
Kenapa Kau tarik Kau ulur Kau peluk Kau dekap Kau sembunyi lagi?
Begitu indahkah kegelisahan makhluk yang menahan rindu itu bagiMu?
By K Fadil S
Apa sih sebenarnya mau-Mu?
Jika semua daya adalah dayaMu jika semua pujian adalah milikMU,
jika semua yang akan, yang tengah dan akan ada telah Kau tuliskan jauh sebelum doa hamba tertuju padaMu lalu apakah arti adaku?
Lalu yang mana amalku ?
Kenapa sih tak pancarkan Keindahan Mu itu tanpa henti biar aku tak terpesona dan tak lagi melirik yang lain,?
atau Kau teteskan cintaMu pada batinku biar-biar aku terbakar geloranya dan tak lagi nyaman dengan selainMu…
Kamu aneh sulit dimengerti ….kenapa …disaat ..aku asyik nikmati cinta itu
……..tiba-tiba
Kau sembunyi dan kau tebarkan selimut indahMu pada makhlukmu yang lain.
Hingga akupun jadi bimbang disaat aku terpesona dengan selimut keindahanMu yang kau tebarkan pada makhlukmu , …tiba-tiba… kau tarik slimut itu sehinggga tak lagi indah semua yang kupandang.
Apa sih mauMu kekasih??????
Kenapa Kau tarik Kau ulur Kau peluk Kau dekap Kau sembunyi lagi?
Begitu indahkah kegelisahan makhluk yang menahan rindu itu bagiMu?
By K Fadil S
Miskatul haya’( Cermin malu)
Menyusuri relung batin dalam dzikirku , mencoba menguak asal usulku, mendadak aku terjerebam manakala sebuah cermin yang entah berasal dari kedalaman ruang batinku yang disebelah mana tiba-tiba muncul begitu saja dihadapan jiwaku.
Dalam cermin itu aku melihat sosok kecil berkepala besar bermata satu tengah melotot padaku, aku juga melihat taring muncul mencuat disela-sela bibirnya., tangannya bercakar mirip srigala, berkaki kuda dan bertanduk rusa.
Aku ketakutan tapi aku tak mampu untuk berlari. Aku hanya bisa terpaku diam dengan mata yang tak juga aku mampu memejamkannya.,seolah ada kekuatan yang tak nampak yang memaksa aku untuk menatap sosok yang menyeramkan yang hadir dalam cermin itu.
Aku memberanikan diri untuk bertanya “ siapa kamu? Jangan menakutiku seperti ini.!”
Tiba-tiba sosok itu menjawab dengan suara yang lembut, seolah kontras dengan penampilannya yang begitu menyeramkan “Akulah dirimu yang hadir dalam cermin haya’ dalam alam batinmu.”
Akulah wujud jiwamu hai saudaraku, Kenapa engkau takut dan jijik padaku? Bukankah penampilan bentuk ini adalah atas kemauanmu sendiri? Tanduk rusa dikepalaku adalah penjelmaan dari berjuta-juta kesumpekan fikiranmu akan ambisimu terhadap dunia ini.
Mataku yang Cuma sebelah adalah perwujudan atas pandangan mu akan keuntungan pribadimu, engkau hanya memandang apa yang menguntungkanmu saja tanpa peduli kepentingan orang lain.
Taring yang tumbuh adalah perwujudan akan ke inginanmu untuk menghabisi siapa pun yang tak setuju dengan keinginan dan pendapatmu, cakarku adalah perwujudan dari keusilanmu dan kebuasanmu untuk mencakar habis siapapun yang menghalangimu dalam menikmati kepentingan dunia.
Kaki kudaku adalah bentuk dari keinginanmu yang selalu menuruti akan nafsu syahwatmu saja. Saudaraku aku sengaja hadir di cermin ini menemuimu untuk mengingatkanmu rubahlah aku… dengan sujud pada penciptamu, bacalah kitabNya agar engkau tahu tujuan hidupmu. … agar kita bisa menghadapNya kelak dengan bentuk yang baik….
Sosok itu pun berlahan lenyap seiring dengan akhir kalimatnya yang menggema .
Meninggalkanku dalam kesendirian yang sunyi.
Aku termenung …..dan entah mengapa mendadak airmataku menetes aku terisak
By ; Fadil
Dalam cermin itu aku melihat sosok kecil berkepala besar bermata satu tengah melotot padaku, aku juga melihat taring muncul mencuat disela-sela bibirnya., tangannya bercakar mirip srigala, berkaki kuda dan bertanduk rusa.
Aku ketakutan tapi aku tak mampu untuk berlari. Aku hanya bisa terpaku diam dengan mata yang tak juga aku mampu memejamkannya.,seolah ada kekuatan yang tak nampak yang memaksa aku untuk menatap sosok yang menyeramkan yang hadir dalam cermin itu.
Aku memberanikan diri untuk bertanya “ siapa kamu? Jangan menakutiku seperti ini.!”
Tiba-tiba sosok itu menjawab dengan suara yang lembut, seolah kontras dengan penampilannya yang begitu menyeramkan “Akulah dirimu yang hadir dalam cermin haya’ dalam alam batinmu.”
Akulah wujud jiwamu hai saudaraku, Kenapa engkau takut dan jijik padaku? Bukankah penampilan bentuk ini adalah atas kemauanmu sendiri? Tanduk rusa dikepalaku adalah penjelmaan dari berjuta-juta kesumpekan fikiranmu akan ambisimu terhadap dunia ini.
Mataku yang Cuma sebelah adalah perwujudan atas pandangan mu akan keuntungan pribadimu, engkau hanya memandang apa yang menguntungkanmu saja tanpa peduli kepentingan orang lain.
Taring yang tumbuh adalah perwujudan akan ke inginanmu untuk menghabisi siapa pun yang tak setuju dengan keinginan dan pendapatmu, cakarku adalah perwujudan dari keusilanmu dan kebuasanmu untuk mencakar habis siapapun yang menghalangimu dalam menikmati kepentingan dunia.
Kaki kudaku adalah bentuk dari keinginanmu yang selalu menuruti akan nafsu syahwatmu saja. Saudaraku aku sengaja hadir di cermin ini menemuimu untuk mengingatkanmu rubahlah aku… dengan sujud pada penciptamu, bacalah kitabNya agar engkau tahu tujuan hidupmu. … agar kita bisa menghadapNya kelak dengan bentuk yang baik….
Sosok itu pun berlahan lenyap seiring dengan akhir kalimatnya yang menggema .
Meninggalkanku dalam kesendirian yang sunyi.
Aku termenung …..dan entah mengapa mendadak airmataku menetes aku terisak
By ; Fadil
Sekuntum doa buat mawarku
Yaa maulana yang mengetahui segala hal dalam segala zaman……
.yang ketentuanNya mengalahkan segala kehendak yang terlahirkan dan yang akan terlahirkan…..
Wahai yang menjadi muara segala asa…
.wahai yang geraknya tak tersangka…
Maulaku…..makhlukMu yang penuh dosa dan lemah ini menghadapMu….
Bersimpuh di pintu maulanya yang tak pernah membiarkan para pemohon berlalu dengan tangan hampa……..
Maulana…yaa maula…demi kehormatan Rosulmu dan para kekasihMu , demi kemuliaan semua Asma dan sifat keagunganMu….. aku bermohon penjagaanMu atas diriku dan semua yang kukasihi…
Yaa maulana… …
.telah bertumpuk kegelapan fitnah zaman … telah tiba masa yang dijanjikan
seperti yang tlah Engkau kabarkan lewat Rosul dan kekasihMu Muhammad sang pemilik telaga Al kautsar….
telah bergulung gulung kegelapan melingkupi zaman kami … hingga matahari kearifan semakin tampak suram …
kami kehilangan arah yaa maula…kami tak lagi punya daya….
.Demi kemulyaan dan kerahasiaan Asma Mu yaa Hafidz.dzat Yang Maha Memelihara
.kutitipkan mawar kecilku padaMu …
jagalah dia dalam kekuasaanMu…jangan lah pernah Kau lepaskan dia dan semua halnya kepada makhlukMu….
.ajari dia untuk mencintaiMu…mencintai Rosulmu sertamencintai jalanMu
Wahai Yang maha diserahi urusan,
wahai yang mengetahui segala hal….pilihkan untuknya jodoh yang mencintaiMu …jadikan dari rahimnya..anak-anak yang mencintaiMu dan Engkau cintai…..
ajari dia yaa Maulaana memahami zamannya..dalam bimbinganMu
teguhkan kaki mungilnya untuk kokoh menapak dijalanMu….
kuatkan jemari kecilnya untuk tetap menggenggam temali rojaa(harapan) dan Hubb(cinta) padaMu…
lindungi dia yaa Robb dari musuhnya
sebagaimana Engkau melindungi para pecintaMu…
jelmakan dia menjadi hujjah kebenaran ayat-ayatMu…
lembut dan fasihkan lidahnya…untuk memujiMu
Yaa maulana… semoga Engkau mengabulkan doa ini
Doa seorang ayah yang tak lagi tahu bagaimana mesti mempersiapkan anaknya menghadapi zamannya yang tlah begitu gelap dengan seribu fitnah
By:Vhadhils
.yang ketentuanNya mengalahkan segala kehendak yang terlahirkan dan yang akan terlahirkan…..
Wahai yang menjadi muara segala asa…
.wahai yang geraknya tak tersangka…
Maulaku…..makhlukMu yang penuh dosa dan lemah ini menghadapMu….
Bersimpuh di pintu maulanya yang tak pernah membiarkan para pemohon berlalu dengan tangan hampa……..
Maulana…yaa maula…demi kehormatan Rosulmu dan para kekasihMu , demi kemuliaan semua Asma dan sifat keagunganMu….. aku bermohon penjagaanMu atas diriku dan semua yang kukasihi…
Yaa maulana… …
.telah bertumpuk kegelapan fitnah zaman … telah tiba masa yang dijanjikan
seperti yang tlah Engkau kabarkan lewat Rosul dan kekasihMu Muhammad sang pemilik telaga Al kautsar….
telah bergulung gulung kegelapan melingkupi zaman kami … hingga matahari kearifan semakin tampak suram …
kami kehilangan arah yaa maula…kami tak lagi punya daya….
.Demi kemulyaan dan kerahasiaan Asma Mu yaa Hafidz.dzat Yang Maha Memelihara
.kutitipkan mawar kecilku padaMu …
jagalah dia dalam kekuasaanMu…jangan lah pernah Kau lepaskan dia dan semua halnya kepada makhlukMu….
.ajari dia untuk mencintaiMu…mencintai Rosulmu sertamencintai jalanMu
Wahai Yang maha diserahi urusan,
wahai yang mengetahui segala hal….pilihkan untuknya jodoh yang mencintaiMu …jadikan dari rahimnya..anak-anak yang mencintaiMu dan Engkau cintai…..
ajari dia yaa Maulaana memahami zamannya..dalam bimbinganMu
teguhkan kaki mungilnya untuk kokoh menapak dijalanMu….
kuatkan jemari kecilnya untuk tetap menggenggam temali rojaa(harapan) dan Hubb(cinta) padaMu…
lindungi dia yaa Robb dari musuhnya
sebagaimana Engkau melindungi para pecintaMu…
jelmakan dia menjadi hujjah kebenaran ayat-ayatMu…
lembut dan fasihkan lidahnya…untuk memujiMu
Yaa maulana… semoga Engkau mengabulkan doa ini
Doa seorang ayah yang tak lagi tahu bagaimana mesti mempersiapkan anaknya menghadapi zamannya yang tlah begitu gelap dengan seribu fitnah
By:Vhadhils
Sajak kangen….
Ketika rinduku mengalir dalam gejolak batinku akanMu…mengalir jelma dalam wujud tetes-tetes bening yang basahi pipku.
Sesungguhnya sampai hari ini pun aku tak pernah tahu….sebenarnya aku yang merindukanMu ataukah Engkau yang merindukan aku…?
Kekasih……ternyata begitu menyakitkan adaku…….begitu perih…manakala terkenang dalam sanubariku….
betapa indah….manakala Engkau hantarkan aku dalam gemerlap cahaya cinta yang tenggelamkan wujudku dalam cintaku ..akanMu..…..hingga…lenyaplah aku …tak ada arah tak ada waktu tak ada ingin….. tak ada ini ….tak ada itu………,
begitu indah ….indah…dan sangat indah…..Kekasih., ketika ribuan warna warni menyatu..hadirkan wujud yang sia-sia di kata…, wujud yang sia-sia diraba….….. tapi ….kenapa ….Kamu kembalikan aku…?
.Hingga mesti kurasakan rindu yang mengungkung hari-hariku….….
Kekasih …..begitu perihkah rindu itu…..? dan apa mesti harus seperti itu yang ditanggung para perinduMu?...
By Fadil…..mei 2009
Sesungguhnya sampai hari ini pun aku tak pernah tahu….sebenarnya aku yang merindukanMu ataukah Engkau yang merindukan aku…?
Kekasih……ternyata begitu menyakitkan adaku…….begitu perih…manakala terkenang dalam sanubariku….
betapa indah….manakala Engkau hantarkan aku dalam gemerlap cahaya cinta yang tenggelamkan wujudku dalam cintaku ..akanMu..…..hingga…lenyaplah aku …tak ada arah tak ada waktu tak ada ingin….. tak ada ini ….tak ada itu………,
begitu indah ….indah…dan sangat indah…..Kekasih., ketika ribuan warna warni menyatu..hadirkan wujud yang sia-sia di kata…, wujud yang sia-sia diraba….….. tapi ….kenapa ….Kamu kembalikan aku…?
.Hingga mesti kurasakan rindu yang mengungkung hari-hariku….….
Kekasih …..begitu perihkah rindu itu…..? dan apa mesti harus seperti itu yang ditanggung para perinduMu?...
By Fadil…..mei 2009
Jiwa Burung
Jiwa Burung
Burung-burung kecil yang dilahirkan dalam gelegar petir dan kabut zamannya itu…..
Kini telah tumbuh besar ..bahkan ada yang telah beranak pinak….mereka ada yang menjelma jadi burung hantu..yang hanya keluar diwaktu malam manakala mentari kebenaran telah terbenam , mata jiwa mereka terasa perih….terkena kilaunya. Mereka berfikir kebenaran hanya akan menghalangi mereka dalam memenuhi rasa lapar jiwanya…
Ada pula diantara mereka yang menjelma menjadi burung-burung gagak menggantikan gagak-gagak sebelumnya, bulu mereka begitu hitam kelam. Suara mereka pun begitu paruh dan kadang terdengar riuh manakala berbaur dengan sesamanya. Mereka enggan memangsa daging yg baik dan segar, bagi mereka bangkai terasa nikmat….
Ada pula dari mereka yang tumbuh menjadi burung pipit, yang terbang berbondong-bondong dengan kawanannya. Mereka selalu ribut memamerkan kelompoknya dan menyombongkannya dikalangan burung lain.
Ada pula dari mereka yang tumbuh menjadi Burung-burung bangau yang bulunya begitu putih, mereka tampak anggun seperti pertapa dalam diamnya, mereka tenang dalam sungai-sungai duniawi mata mereka seolah tajam menembus kedalaman kearifan sungai-sungai itu… tapi jauh dalam lubuk hatinya mereka begitu haus akan ikan-ikan bendawi
Ada pula dari mereka yang menjelma menjadi burung merak, yang sibuk memamerkan bulu-bulu keindahan materialistis kejeniusan syahwati.tapi mereka pun tak pernah mampu terbang tinggi menembus langit langit ruhani, mereka tak akan pernah mampu mengarungi apalagi merasakan nuansa kelapangan kecintaan ilahi- karena sayap- sayap mereka yg penuh dengan gemerlap syahwat duniawi terlalu membebani mereka untuk melesat menembus langit – langit rubbuhbiyah.
Adapula dari mereka yang tumbuh menjadi Rajawali-rajawali muda , yang gagah dalam mengepakkan sayap semangat mereka mengarungi dirgantara ilahiyah , mata mereka bercahaya manakala sinar-sinar kebenaran hakiki menyentuh matahati mereka. Mereka bersuara lantang meneriakkan haaaq haaq…..tapi mereka … tinggal jauh diatas tebing-tebing ruhani karena semua burung enggan dan takut mendekati mereka…mereka diasingkan para burung karena mereka hanya berbicara Haaaaq haaaaaq. Tapi sesungguhnya mereka tak pernah terasing karena bagi mereka cukuplah Al haq yang menemani mereka.
By fadil romadhon 2008.
Burung-burung kecil yang dilahirkan dalam gelegar petir dan kabut zamannya itu…..
Kini telah tumbuh besar ..bahkan ada yang telah beranak pinak….mereka ada yang menjelma jadi burung hantu..yang hanya keluar diwaktu malam manakala mentari kebenaran telah terbenam , mata jiwa mereka terasa perih….terkena kilaunya. Mereka berfikir kebenaran hanya akan menghalangi mereka dalam memenuhi rasa lapar jiwanya…
Ada pula diantara mereka yang menjelma menjadi burung-burung gagak menggantikan gagak-gagak sebelumnya, bulu mereka begitu hitam kelam. Suara mereka pun begitu paruh dan kadang terdengar riuh manakala berbaur dengan sesamanya. Mereka enggan memangsa daging yg baik dan segar, bagi mereka bangkai terasa nikmat….
Ada pula dari mereka yang tumbuh menjadi burung pipit, yang terbang berbondong-bondong dengan kawanannya. Mereka selalu ribut memamerkan kelompoknya dan menyombongkannya dikalangan burung lain.
Ada pula dari mereka yang tumbuh menjadi Burung-burung bangau yang bulunya begitu putih, mereka tampak anggun seperti pertapa dalam diamnya, mereka tenang dalam sungai-sungai duniawi mata mereka seolah tajam menembus kedalaman kearifan sungai-sungai itu… tapi jauh dalam lubuk hatinya mereka begitu haus akan ikan-ikan bendawi
Ada pula dari mereka yang menjelma menjadi burung merak, yang sibuk memamerkan bulu-bulu keindahan materialistis kejeniusan syahwati.tapi mereka pun tak pernah mampu terbang tinggi menembus langit langit ruhani, mereka tak akan pernah mampu mengarungi apalagi merasakan nuansa kelapangan kecintaan ilahi- karena sayap- sayap mereka yg penuh dengan gemerlap syahwat duniawi terlalu membebani mereka untuk melesat menembus langit – langit rubbuhbiyah.
Adapula dari mereka yang tumbuh menjadi Rajawali-rajawali muda , yang gagah dalam mengepakkan sayap semangat mereka mengarungi dirgantara ilahiyah , mata mereka bercahaya manakala sinar-sinar kebenaran hakiki menyentuh matahati mereka. Mereka bersuara lantang meneriakkan haaaq haaq…..tapi mereka … tinggal jauh diatas tebing-tebing ruhani karena semua burung enggan dan takut mendekati mereka…mereka diasingkan para burung karena mereka hanya berbicara Haaaaq haaaaaq. Tapi sesungguhnya mereka tak pernah terasing karena bagi mereka cukuplah Al haq yang menemani mereka.
By fadil romadhon 2008.
Subscribe to:
Posts (Atom)